SENDAWAR – Dalam semangat memajukan dunia pendidikan, Konferensi Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kutai Barat sukses diselenggarakan dan menetapkan Windu Pratama sebagai Ketua PGRI Kabupaten Kutai Barat Periode 2025–2029. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Timur, Prof. Dr. Yonatan Palinggi.Windu Pratama yang juga menjabat sebagai Kasi PTK SMP di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Barat menyampaikan pandangannya mengenai peran strategis PGRI di tengah dinamika perkembangan pendidikan saat ini.
“Sebagai Ketua PGRI Kabupaten Kutai Barat, kami memandang bahwa peran PGRI sangat strategis dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” ujarnya dalam wawancara bersama media pada Minggu (15/6/2025).
Dorong Program Inovatif dan Penguatan Karakter
Sebagai langkah nyata, Windu menyebutkan sejumlah program dan komitmen PGRI Kutai Barat ke depan, yang sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Di antaranya:
-
Memperkuat program pengembangan profesi berkelanjutan melalui pelatihan, seminar, workshop, dan komunitas belajar untuk meningkatkan kapasitas guru secara merata.
-
Advokasi terhadap kesejahteraan dan perlindungan guru, baik honorer maupun PNS, agar hak dan profesionalisme guru lebih diperhatikan.
-
Pemanfaatan teknologi secara inklusif, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta untuk menghadirkan pelatihan teknologi pendidikan serta memperjuangkan pemerataan akses internet di sekolah.
-
Penguatan karakter dan moderasi beragama, melalui integrasi dalam kurikulum dan kegiatan sekolah untuk membentuk sikap toleran, cinta tanah air, dan peduli lingkungan.
“Kami percaya bahwa dengan semangat kolaboratif dan gotong royong, tantangan-tantangan ini dapat kita hadapi bersama demi menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan berkeadilan di Kabupaten Kutai Barat,” tegas Windu.
Komitmen PGRI untuk Guru dan Pendidikan Kutai Barat
Dalam kesempatan yang sama, Windu menegaskan bahwa PGRI sebagai organisasi profesi guru memiliki peran strategis dalam menjaga dan meningkatkan kualitas guru. Ia menguraikan langkah-langkah konkret yang akan terus didorong oleh PGRI Kutai Barat:
“Pertama, PGRI Kubar aktif menyelenggarakan program pelatihan dan peningkatan kompetensi guru secara berkala. Kegiatan seperti workshop, seminar, pelatihan digitalisasi pembelajaran, dan program literasi numerasi menjadi agenda rutin kami,” jelasnya.
“Kedua, PGRI mendorong terbentuknya komunitas belajar dan forum diskusi antar-guru sebagai ruang berbagi pengalaman dan inovasi. Melalui kolaborasi ini, para guru tidak hanya mengembangkan kemampuan pribadi, tetapi juga membangun budaya belajar sepanjang hayat,” imbuhnya.
“Ketiga, PGRI juga berperan aktif dalam advokasi kebijakan pendidikan, memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru, serta memastikan kebijakan yang berpihak pada peningkatan mutu pendidikan dan profesionalisme guru.”
“Terakhir, kami menanamkan nilai-nilai etika dan integritas profesi, karena peningkatan kualitas guru bukan hanya soal kemampuan mengajar, tapi juga menyangkut karakter dan keteladanan sebagai pendidik.”
Windu menutup pernyataannya dengan semangat optimisme dan komitmen tinggi terhadap kemajuan pendidikan di Kutai Barat:
“PGRI Kubar percaya bahwa guru yang berkualitas akan melahirkan generasi unggul. Oleh karena itu, kami akan terus hadir sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam membangun pendidikan yang lebih baik di Indonesia, khususnya di Kutai Barat,” pungkasnya.
