Sendawar – Dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Bupati Kutai Barat membacakan sambutan resmi dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Dr Wihaji,S.Ag.,M.Pd. Kegiatan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat kesadaran publik akan pentingnya peran keluarga dalam pembangunan manusia, khususnya melalui jalur pendidikan.
Melalui sambutan yang dibacakan, ditegaskan bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan pertama dan utama, tempat nilai-nilai karakter, semangat belajar, dan kecakapan hidup dibentuk sejak dini. Tema Harganas tahun ini, “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju”, menjadi pengingat bahwa membangun masa depan bangsa dimulai dari pembinaan generasi di dalam rumah.
“Pendidikan yang kuat dimulai dari keluarga yang terlibat aktif. Bonus demografi yang sedang kita alami harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan, keterampilan, dan kesehatan generasi muda. Inilah investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045,” demikian kutipan sambutan Menteri yang dibacakan oleh Bupati Kutai Barat.
Dalam konteks Kabupaten Kutai Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memandang Harganas sebagai penguat kolaborasi antara keluarga, satuan pendidikan, dan pemerintah. Pendidikan tidak hanya tanggung jawab guru di sekolah, namun juga orang tua di rumah.
Sejalan dengan arah kebijakan nasional, beberapa langkah strategis yang menjadi perhatian di bidang pendidikan antara lain:
-
Penguatan pendidikan karakter dan literasi keluarga,
-
Kolaborasi orang tua dan sekolah dalam mendeteksi serta mencegah stunting,
-
Pemanfaatan teknologi digital secara sehat dalam lingkungan belajar,
-
Peningkatan kapasitas keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak,
-
Keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak.
Program-program strategis BKKBN seperti Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting, Taman Asuh Sayang Anak, hingga Gerakan Ayah Teladan Indonesia juga sejalan dengan visi pendidikan keluarga yang inklusif dan adaptif di era digital.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat terus mendorong lahirnya ekosistem pendidikan yang melibatkan keluarga sebagai mitra utama. Dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, pendidikan akan menjadi jembatan kuat menuju kualitas generasi emas, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk Kutai Barat yang lebih maju.
