Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan adalah gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru
Kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung
Kemampuan calistung dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan
Tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD/MI
Anak merasa belajar tidak menyenangkan
Anak merasa senang dalam belajar
Anak percaya bahwa dirinya tidak pintar saat tidak dapat calistung
Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha
Anak belum mampu mengelola emosi serta menghargai orang lain
Anak mampu mengelola emosi dan menghargai orang lain
Anak belum dapat merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawabnya
Anak dapat merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawab diri
Anak mampu membaca namun tidak paham arti kata
Anak paham kata dan keterkaitannya dengan huruf serta bunyinya
Anak kurang terasah kemampuannya dalam berkomunikasi
Anak mampu menyimak dan mengutarakan gagasan sederhana
Anak mampu melakukan penjumlahan hanya apabila mengurutkan bilangan (karena hafal, bukan paham)
Anak mampu memahami bahwa 5 + 3 = 8 objek ditambah dengan 3 objek
Proses belajar-mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan
Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya
Kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD, namun secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan
“Siap sekolah” bukanlah upaya pelabelan antara anak yang “sudah siap” atau “belum siap”, melainkan sebuah proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak
Peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan prosesnya untuk mendapatkan kemampuan fondasi saat di SD/MI.
Peserta didik SD/MI yang tidak pernah mengikuti PAUD, tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki pijakan yang kuat untuk memeroleh pembelajaran selanjutnya.
Satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI).
Pada dua minggu pertama tahun ajaran baru:
Satuan pendidikan perlu menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama.
Pada dua minggu pertama tahun ajaran baru:
Satuan pendidikan perlu menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak
Contoh Isi Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD yang dapat dicapai hingga kelas dua
Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD tidak dirancang per usia, namun sebagai capaian yang perlu dicapai di akhir fase
Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD dapat dipenuhi hingga kelas dua
Tidak ada evaluasi kelulusan untuk siswa PAUD
Modul 2
Aksi Nyata I – Penguatan Transisi PAUD-SD di awal tahun ajaran baru.
Selamat! Anda telah menyelesaikan perjalanan belajar bagian I. Bagikan cerita Anda dengan memilih dan lakukan paling tidak 1 dari 3 Aktivitas Aksi Nyata di bawah ini! Ikuti instruksinya di dalam lembar Aksi Nyata I.
Modul 3
Modul 4
Aksi Nyata II – Penguatan Transisi PAUD-SD melalui pembelajaran.
Selamat! Anda telah menyelesaikan perjalanan belajar bagian I. Bagikan cerita Anda dengan memilih dan lakukan paling tidak 1 dari 3 Aktivitas Aksi Nyata di bawah ini! Ikuti instruksinya di dalam lembar Aksi Nyata II.
Gunakan rambu-rambu ini untuk mengasah keterampilan Anda menerapkan praktik pembelajaran yang mendukung transisi PAUD ke SD/MI pada masa dua minggu awal di tahun ajaran.
Ketahui cara meningkatkan kerjasama antara satuan PAUD dan satuan pendidikan dasar dengan mengaktivasi Forum Komunikasi PAUD-SD.
Unduh panduan penyelenggaraannya dan belajar dari 204 Kota/Kabupaten yang sudah memiliki Forum Komunikasi.